Pesantren Ramadhan Online SMPIT Bahana Mandiri saat COVID 19

Revolusi 4.0 yang berkembang diberbagai Negara telah mampu mengubah wajah pendidikan tanah air terutama saat dilakukannya proses Belajar Dari Rumah (BDR) selama COVID 19, dan sangat memungkinkan untuk dilanjutkan dimasa depan sebagai pelengkap pembelajaran Paska COVID 19.

Hal itu dikatakan Kepala SMPIT Bahana Mandiri Kota Bekasi, Dadang Rohmatuloh,S.Pd.I. saat dikompirmasi, Rabu, 6 Mei 2020.

“Dampak COVID 19 terasa langsung terhadap system pembelajaran siswa. Hal ini menuntut kreativitas Guru untuk memberikan layanan terbaik bagi siswa. Perkembangan teknologi yang berkembang saat ini bias menjadi daya dukung terhadap pembelajaran siswa di rumah dengan menggunakan Zoom, IG, Google Classroom, Youtube, dan sumber lain yang mendukung seperti Whatsapp. Kita ambil sisi positif dari pembelajaran dari rumah ini, yaitu berkembangnnya pola pembelajaran baru, yang harus dikembangkan dikemudian hari seiring dengan semangat revolusi 4.0,” katanya.

                                         Pelaksanan Pendidikan Karakter sebelum COVID 19

Pelaksanaan Pesantren Ramadhan yang biasanya dilakukan secara tatap muka dala proses belajar mengajar. “Saat ini proses kegiatan pesantren Ramadhan di SMPIT Bahana Mandiri dilakukan secara online, di pandu sama Guru PAI di sini. Sebagai Kepala Sekolah saya mendukung penuh keberadaan pesantren Virtual Ramadhan 1441 H. yang di gagas Ust.Abdul Jalil, S.Pd. selaku guru PAI di SMPIT ini, mudah – mudaha system ini bias dikembangkan dikemudian hari.’ jelasnya.

Lebih lanjut Dadang mengharapkan, bukan hanya saat pandemik COVID saja pembelajaran berbasis teknologi ini di gunakan, tetapi dapat diakselerasikan dalam kegiatan pembelajaran sehari – hari. Sehingga siswa mudah untuk mendapatkan akses informasi yang cepat dan akurat.

“Teknologi informasi yang canggih saat ini telah mengubah wawasan kita tentang sistem pembelajaran, yang biasanya dilakukan dengan konvensional, saat ini tenaga pendidik harus mampu mngimbangi anak – anak yang hidup di zaman milenial.” Kata Dadang Rohmatuloh mengakhiri pembicaraan. (DR)

Share this post